Proses Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi didirikan secara explisit maupun inplisit untuk maksud dan tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Didalam proses pencapaiannya, maka di dalam
organisasi itu sendiri mempunyai proses ataupun prosedur yang haruslah
dijalankan secara bertahap. Proses yang terjadi di dalam organisasi dibutuhkan
sistem yang jelas dan transparan agar tidak terjadi kesalahpahaman antar pihak
yang bersangkutan.
BAB II
TEORI
I. Proses Organisasi
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
Bagian-bagian dari proses Organisasi:
1.Proses Komunikasi, yaitu rangkaian kegiatan sebelum atau pada saat kejadian itu sedang terjadi. Contoh: Koordinasi, rapat, pengumuman dll. Dalam proses ini, bahwa pentingnya komunikasi dalam sebuah proses organisasi agar tidak ada kesalahpahaman antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
2.Hubungan antar peran, selain komunikasi hubungan natar suatu anggota dalam organisasi itu sangat penting terutama untuk membangun proses kerja dari organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antar peran maka setiap anggota dalam organisasi akan saling bekerjasama secara optimal dalam menjalankan erannya masing-masing.
3.Tahap pengawasan, dimulai komunikasi dalam tahap perencanaan, pengrganisasian, koordinasi, penggunaan SDM yang layak , penggunaan anggaran, pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan sampai pada organisasi selesai. Apabila proses pengawasan tidak dilaksanakan, maka biasanya pencapaiannya kurang baik.
4.Pengawasan/pengendalian, dalam sebuah oraganisasi diperlukan pengawasan dan pengendalian terhadap pihak yang berwenang agar suatu proses organisasi dapat berjalan dengan baik, terarah dan sesuai dengan tujuan
1.Proses Komunikasi, yaitu rangkaian kegiatan sebelum atau pada saat kejadian itu sedang terjadi. Contoh: Koordinasi, rapat, pengumuman dll. Dalam proses ini, bahwa pentingnya komunikasi dalam sebuah proses organisasi agar tidak ada kesalahpahaman antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
2.Hubungan antar peran, selain komunikasi hubungan natar suatu anggota dalam organisasi itu sangat penting terutama untuk membangun proses kerja dari organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antar peran maka setiap anggota dalam organisasi akan saling bekerjasama secara optimal dalam menjalankan erannya masing-masing.
3.Tahap pengawasan, dimulai komunikasi dalam tahap perencanaan, pengrganisasian, koordinasi, penggunaan SDM yang layak , penggunaan anggaran, pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan sampai pada organisasi selesai. Apabila proses pengawasan tidak dilaksanakan, maka biasanya pencapaiannya kurang baik.
4.Pengawasan/pengendalian, dalam sebuah oraganisasi diperlukan pengawasan dan pengendalian terhadap pihak yang berwenang agar suatu proses organisasi dapat berjalan dengan baik, terarah dan sesuai dengan tujuan
Dalam perusahaan tentu adanya proses peran dari masing – masing pegawai
dalam suatu perusahaan. Proses peranpun itu meliputi cara kerjanya perusahaan
untuk mencari harapan yang terbaik. Dimana perusahaan bisa untuk berkembang
dengan baik tanpa adanya hal untuk saling mempengaruhi. Peran itupun akan
saling menunjang kemajuan perusahaan. Karena dengan adanya peran untuk saling
mempengaruhi maka perusahaan akan saling terdapat komunikasi yang baik didalam
menjalin etika yang formal.
Dari sini akan tampak bahwa setiap perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap
pegawainya untuk melakukan hal yang terbaik .Berikut akan dijelaskan bagaimana
peran proses mempengaruhi dalam suatu perusahaan. Proses mempengaruhi adalah
suatu kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok,
sedangkan elemen – elemen nya adalah :
1.
orang yang mempengaruhi
2.
metode mempengaruhi
3.
orang yang dipengaruhi
II. Proses Mempengaruhi
Merupakan proses untuk memmpengaruhi yaitu suatu bentuk kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Proses ini biasanya diterapkan untuk mengerti suatu bentuk kebiasaan atau perilaku dari anggota organisasi sehingga dapat melihat dan memehami karakterisitik dari sebuah organisasi itu sendiri.
Merupakan proses untuk memmpengaruhi yaitu suatu bentuk kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Proses ini biasanya diterapkan untuk mengerti suatu bentuk kebiasaan atau perilaku dari anggota organisasi sehingga dapat melihat dan memehami karakterisitik dari sebuah organisasi itu sendiri.
1.
Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan
tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan
kekerasan).
2.
Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada
individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun
negatif.
3.
Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi
mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
4.
Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan
tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki
kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
1.
Antara perseorangan
2.
Kelompok dengan seseorang
3.
Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
1. Analisis French-Raven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan roven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan roven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:
a) Kekuasaan balas jasa (reward power)
b) Kekuasaan paksaan (coercive power)
c) Kekuasaan sah (legimate power)
d) Kekuasaan ahli (expert power)
e) Kekuasaan panutan (referent power)
b) Kekuasaan paksaan (coercive power)
c) Kekuasaan sah (legimate power)
d) Kekuasaan ahli (expert power)
e) Kekuasaan panutan (referent power)
2. Analisis Etzioni
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.
3. Analisis Nisbel
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.
III. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.
Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.
Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan Konsep sebagai berikut
1.
Identifikasi dan diagnosis masalah
2.
Pengumpulan dan analisis data yang relevan
3.
Pengembangan & evaluasi alternantif
4.
Pemilihan alternatif terbaik
5.
Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Model-model Pengambilan Keputusan
§ Relationalitas
Keputusan
§ Model-model perilaku
pengambilan keputusan
2. Teknik Pengambilan Keputusan
§ Teknik -teknik
Kreatif: Brainstorming & Synectics
§ Teknik -teknik
Partisipatif
§ Teknik -teknik
pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
BAB III
ANALISIS
Masing –
masing organisasi yang dibentuk memiliki ketentuan – ketentuan yang berlaku
bagi setiap anggota yang berada dalam organisasi tersebut. Proses di dalam
suatu organisasi tidak dilakukan secara spontanitas, akan tetapi di dalam
sebuah organisasi haruslah memiliki suatu perencanaan / planning yang harus
dibuat secara rapih dan teratur demi terciptanya hasil / output yang diinginkan.
Proses tersebut harus dilakukan secara efektif dan efisien dalam segala aspek
dalam berorganisasi.
Komentar
Posting Komentar